Jurnal Bengkulu Mandiri

Membangun Bengkulu Menuju Budaya Riset

Bengkulu Menuju Swasembada Pangan April 21, 2012

Filed under: Berita — Urip Santoso @ 7:11 am
Tags: ,

Tanggal 19 April 2012 Dewan Riset Daerah Bengkulu (DRD Bengkulu) menggelar focus group discussion (FGD) dengan tema Bengkulu Menuju Swasembada Pangan. Tema ini disampaikan oleh kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu. Hadir dalam diskusi ini Staf Ahli Kemendag (Yurisman Star, SE., M.Si., Kepala Sekretariat Dewan Kelautan Nasional Kemendag, Dr. Ir. Syahrowi R. Nusir, MM, Asisten II Pemda Provinsi Bengkulu (Drs H. Zainal Abidin, komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Kepala BPP Provinsi Bengkulu, Kepala Dinas perindang, Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, Ka/Sesban Bappeda Provinsi Bengkulu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Kepala Cabang BI Bengkulu, Kepala Dinas Kelautan dan perikanan provinsi Bengkulu, kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu, PT Pelindo, kadinda Provinsi Bengkulu, Tim 7 Kelautan provinsi Bengkulu dan anggota Dewan Riset Bengkulu.

Dari FGD tersebut terungkap beberapa berikut:

1)    Terdapat 6 permasalahan ketahanan pangan di provinsi Bengkulu, yaitu: a) cuaca ekstrim, perubahan iklim yang tidak menentu; b) pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol; c) Provinsi Bengkulu daerah rawan bencana berisiko rawan pangan; d) alih fungsi lahan sawah yang tidak terkendali; e) Rusaknya infrastruktur pertanian/irigasi mengakibatkan produktivitas menurun; f) berkurangnya jumlah petani sawah.

2)    Strategi “Bengkulu Menuju Swasembada Pangan” adalah: a) penguatan internal, yaitu dengan penguatan kelembagaan structural, pembangunan lembaga cadangan pangan daerah, penguatan dewan ketahanan pangan, dan peningkatan kepedulian Pemda terhadap ketahanan pangan; b) penguatan eksternal, yaitu peningkatan produksi, mencegah alih fungsi lahan, diversivikasi pangan, memperkuat cadangan pangan daerah, mengatur pertumbuhan penduduk.

3)    Telah ada kesepakatan bersama bupati/walikota seprovinsi Bengkulu dalam rapat koordinasi Dewan ketahanan Pangan kabuppaten/kota Provinsi Bengkulu tanggal 19 Desember 2011. Ada 9 kesepakatan, yaitu: a) memperkuat kelembagaan structural ketahanan pangan, b) memperkuat lembaga cadangan pangan, c) peningkatan kinerja dewan ketahanan pangan, d) meningkatkan produksi pangan, e) peningkatan SDM pembangunan ketahanan pangan, f) melaksanakan PERPU Disersivikasi Pangan, g) penangan daerah rawan pangan, h) pembangunan ketahaan pangan menjadi tanggungjawab pemerintah bersama masyarakat, i) pemanfaatan lahan. (more…)

 

FGD Dewan Riset Daerah (1) April 16, 2012

Filed under: Berita — Urip Santoso @ 6:21 am
Tags: , ,

Tanggal 19 April 2012, Dewan Riset Daerah akan menggelar focus group discussion (FGD) tentang ketahanan pangan di Provinsi Bengkulu. Diskusi ini bertujuan untuk menggali permasalahan dan solusi tentang ketahanan pangan di Provinsi Bengkulu. Hasil FGD ini diharapkan menjadi salah satu masukkan bagi penyusunan Agenda Riset Daerah. Selain ketahanan pangan, FGD juga dilaksanakan dalam rangka menjaring permasalahan dan solusi kelautan di Provinsi Bengkulu. Diskusi ini sangat penting dikarenakan Provinsi Bengkulu mempunyai garis pantai sepanjang 525 km dari Kabupaten Kaur sampai Kabupaten Muko-Muko. Sebagai pembicara dalam kedua FGD tersebut adalah dari perguruan tinggi dan dinas/instansi terkait. Peserta dalam diskusi ini selain anggota Dewan Riset Daerah Bengkulu, juga staf dan pejabat dari Balitbangda, BI, Unib dan mitra DRD lainnya.

 

PENGGUNAAN BENIH VARIETAS UNGGUL PADI DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DIKOTA BENGKULU June 4, 2011

Filed under: Pertanian — Urip Santoso @ 3:27 am
Tags: , , ,

Oleh :

Pevi Rostaliana, SP

ABSTRAK

Komoditi tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh rumah tangga petani adalah Padi sebagai penghasil beras. Di Indonesia beras merupakan bahan makanan pokok yang menghasilkan karbohidrat dan merupakan sumber kalori bagi sebagian besar penduduknya. Sehingga dari sisi ketahanan pangan nasional fungsinya menjadi sangat penting dan strategis. Mengingat pentingnya hal ini, setiap negara akan mendahulukan pembangunan ketahanan pangannya sebagai fondasi bagi pembangunan sektor-sektor lainnya. Sasaran pembangunan tanaman pangan nasional untuk komoditas Padi, adalah mempertahankan swasembada. Sasaran di Kota Bengkulu adalah mewujudkan sasaran nasional dan menciptakan ketahanan pangan yang berwawasan lingkungan dengan cara meningkatkan produksi. Dalam upaya meningkatkan produksi tanaman padi maka perlu adanya penggunaan benih varietas unggul bermutu dalam budidayanya. Kontribusi penggunaan benih varietas unggul bermutu dalam meningkatkan produktivitas dan produksi bahkan mutu hasil telah terbukti secara signifikan, antara lain dengan keberhasilan peningkatan produksi Padi Di Kota Bengkulu produksi Gabah Kering Giling (GKG) per-ton 2009 sebesar 10.042,56 ton sedangkan 2010 mengalami peningkatan mencapai 18.080,80 ton. Dengan hasil produksi beras 2009 sebanyak 5.422,98 ton sedangkan 2010 sebanyak 9.763,63 ton. Sementara jumlah penduduk di Kota Bengkulu tercatat 2009 sebanyak 351.793 jiwa sedangkan 2010 sebanyak 389.449 jiwa. Diketahui jumlah kebutuhan beras 2009 sebanyak 44.326 ton sedangkan 2010 sebanyak 49.071 ton. Sehingga masih mengalami kekurangan beras yakni 2009 sebanyak 38.902,93 ton sedangkan 2010 sebanyak 39.306,94. Secara hasil produksi tahun 2010 memang hasil panen padi mengalami peningkatan yakni mencapai 80,04 % bila dibandingkan dengan hasil produksi dan konsumsi beras tahun 2009, namun produksi beras Kota Bengkulu hanya mampu memenuhi kurang lebih 30 % dari kebutuhan masyarakat Kota (Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, 2010). Oleh karena itu, sekitar 70 % nya didatangkan dari luar Kota Bengkulu. Perbandingan antara hasil produksi dan kebutuhan beras memang masih jauh untuk mencapai ketahanan pangan, namun jika pengunaan benih varietas unggul bermutu terus dilakukan maka bukan tidak mungkin Kota Bengkulu bisa mencukupi kebutuhan konsumsi beras masyarakatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Tujuan dari memberikan informasi kepada petani, instansi dan yang berkepentingan tentang ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bermutu (padi lahan kering, padi hibrida dan non hibrida) merupakan salah satu syarat keharusan bagi peningkatan ketahanan pangan yang berwawasan lingkungan, karena dapat meningkatkan produksi Padi pada daerah yang mendapatkan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU).

 

Kata Kunci:    Benih Varietas Unggul Padi, Produksi, Ketahanan Pangan, Lingkungan

ABSTRACT

That many commodity crops cultivated by peasant households are rice as a rice producer. In Indonesia, rice is the staple food that produce carbohydrates and a source of calories for most people. So from the national food security functions become very important and strategic. Given the importance of this, each country will prioritize the development of food security as the foundation for the development of other sectors. National development targets for commodity crops Rice, is to maintain self-sufficiency. Target in the city of Bengkulu are realizing the national goals and to create environmentally sustainable food security by increasing production. In an effort to increase rice production, the need for the use of quality seeds of superior varieties in cultivation. he contribution of the use of quality seeds of improved varieties to increase productivity and even quality of production has been found to significantly, partly by the success of increased production of rice production in the city of Bengkulu dry unhusked (DUP) per-ton 2009 amounting to 10,042.56 tons whereas the 2010 has increased to reach 18080.80 tons. With rice production in 2009 were the result of 5422.98 tonnes while 2010 of 9763.63 tons. While the number of residents in the city of Bengkulu, recorded 2009 as many as 351,793 people in 2010 while as many as 389,449 inhabitants. Known amount of rice needs 2009 were 44,326 tons while the 2010 as much as 49,071 tons. So that is still experiencing shortages of rice, 2009 were 38,902.93 tons whereas the 2010 as much as 39,306.94. The production output in 2010 was rice yields have increased and reached 80.04% when compared with production and consumption of rice in 2009, but the city of Bengkulu rice production could only meet approximately 30% of the needs of the City (Department of Agriculture and Animal Husbandry City Bengkulu, 2010). Therefore, about 70% of them brought in from outside the city of Bengkulu. Comparison between production and demand for rice is still much to achieve food security, but if the use of quality seeds of superior varieties continue to be done then it is not impossible Bengkulu City can provide for rice consumption society. It can be concluded that the purpose of providing information to farmers, agencies and concerned about the availability and use of quality seeds of superior varieties (upland rice, hybrid rice and non-hybrid) is one of the conditions necessary for the improvement of food security in an environmentally sound, because it can increase rice production in areas that get Superior Seed Direct Assistance (BLBU).

 

Keywords:   Superior Rice Seed Varieties, Production, Food Security, Environment (more…)